Kamis, 03 September 2009

Pewaris Nabi Itu Sahabtaku....

Huh...
Akhirnya Aku kunjungi juga Blogsport ku ini....
Padahal baru saja tadi malam Aku di ingatkan pada seorang Adik angkat ku di Batam yang mengatakan.... "kak........ Jangan Face Book terus yang di buka... Tapi buka tuh Blog nya gak pernah di edit...."
Maknya Aku buka deh Blog ku ini yang sudah sekian bulan gak pernah di Edit....
Namun, seelum Aku buka Blog, Aku membuka Face Book n Mata ku tertuju pada sebuah tulisan Sahabatku... Maka ku Buka dan ku baca...
Alang kah terenyuh nya ketika Aku membaca Tulisan itu....
Dan inilah tulisan Sahabatku...

Di Bulan Mulia ini Allah menggerakan hati saya menuju rumah seorang sahabat sekaligus guru.
Usianya lebih muda, orangnya cerdas dan tawadhu. Sebenarnya keperluannya sederhana saja. ambil surat mutasi untuk menyambung berguru di tanah kelahiran.

Awalnya basa-basi tentang mudik lebaran. Tapi pembicaraan berkembang ke latar belakang kehadiran beliau di tanah seberang ini.

Dulu ketika beliau masih kuliah di LIPIA, pada tahun 2 ditawari gurunya untuk kerja sambilan di ELNUSA mengelola CSR perusahaan itu. Diantaranya memakmurkan masjid yang dibina oleh ELNUSA.
Masih kuliah sudah bekerja di perusahaan besar pasti impian semua mahasiswa. Ini rahmat Allah bagi para da'i-Nya. 3 tahun sudah beliau kuliah dan bekerja di ELNUSA. Di akhir kuliah sahabatku ini diminta untuk mengelola Badan Hubungan Luar Negeri sebuah partai da'wah oleh guru dakwahnya.
Karena aktifnya di BHLN itu dia memilih untuk resign dari Elnusa. Tapi Elnusa selalu menolak Resign sang sahabat karena dinilai berjasa.

Selama aktif di BHLN sahabtku ini mengelola permintaan daerah-daerah yang membutuhkan da'i. Sehingga beliau mengirim teman2 da'i seangkatannya di LIPIA ke berbagai daerah di Indonesia.
Kemudian salah seorang dai seangkatannya yang berjuang di tanah seberang mengingatkannya untuk mengamalkan ilmunya di daerah yang membutuhkan.

Setelah musyawarah dengan keluarganya, akhirnya beliau memutuskan untuk hiijrah ke tanah seberang memenuhi panggilan dakwah. Hijrah meninggalkan semua fasilitas yang telah dinikmatinya selama ini. Hijrah meninggalkan ibu kota yang gemerlap menawarkan kemudahan hidup. Hijrah menuju panggilan dakwah yang secara duniawi tidak menawarkan apa pun.

Tidak terbayang olehnya akan beratnya hidup di kepulauan. Ketiadaan air bersih (sehingga setiap minggu harus membeli air), listrik yang langganan mati, harga2 yang serba mahal dst. Tidak terbayangkan berbagai kesulitan yang akan menghampirinya dan keluarga kecilnya.

Tetapi subhanallah. Beliau lalui semua itu dengan ikhlas. Beliau berdakwah dengan segenap kemampuannya. membesarkan kaderisasi di tanah seberang.

Allahu Akbar. Ketika kebanyakan orang enggan meninggalkan kenikmatan dunia apalagi pindah ke daerah yang sulit. Sahabatku ini malah melakukan itu semua. Pasti. Tidak ada kekuatan apapun di dunia ini yang sanggup menggerakan manusia menempuh hal-hal berat selain keridhaan akan perintah Ilahi untuk menyebarkan risalah-Nya kepada segenap ummat Islam di penjuru negeri.

Demi dakwah, sang sahabat rela melepas gaji besar dan fasilitas lengkap. Demi dakwah beliau rela bergelap2 di malam hari karena PLN mengambil haknya. Demi dakwah beliau rela kekeringan dan menyisihkan penghasilannya untuk membeli air ratusan ribu rupiah setiap bulannya.

Memang Nabi di era ini sudah tiada. Nabi tercinta telah mendahului kita 14 abad yang lalu. Tapi para pewarisnya.. mereka yang percaya akan keridhaan Allah.. mereka yang sedia berkorban di jalan dakwah ini .. insya Allah masih dapat kita temui hari ini.

Sahabat.. terima kasih. Teladanmu membuat diri ini malu. apa yang sudah kuperbuat di dunia ini dibanding denganmu.

Sahabat... semoga Allah meridhaimu. Dan menggolongkan engkau bersama barisan pelanjut risalah penebar dakwah..

mereka Para Pewaris Nabi

Ia adalah Sahabat, Guru bagiku yang dikisah kan dalam Cerita itu...
Alangkah nya hinanya diri ini ketika Aku baru saja mengalami sedikit Mihnah dari Da'wah ini....
Tetapi Aku sudah melakukan Keluh kesah, padahal apa yang aku lakukan dalam Jama'ah ini belum lah seberapa bahkan jauh..........
Ya Rabbul Izzah....
Jangan biarkan hati ini untuk berpisah dengannya, karena Aku Rindu dengannya akan Siraman Taujihat sang guru tersebut....
Untuk mu Para Pewaris Nabi.....
Ingatkanlah Aku dalam Ke Alpaan.....

Kisah di atas kan menjadi Inspirasi bagiku dalam Mengarungi samudra Da'wah ini....